Sports

Thursday, 28 August 2014

Unknown

Problematika Moral

Buletin EL WIJHAH Qudsiyyah Kudus Edisi XXVI
Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam rangka pertumbuhan penmbangunan moral bangsa, tak terkecuali pendidikan agama atau sering disebut pendidikan salafiyyah. Lalu yang menjadiu pertanyaan, apa yang disebut dengan pendidikan salafiyyah? Sejauh mana kontribusi pendidikan salafiyyah dalam membangun moral bangsa?

Menurut bapak K.H. Ahmad Asnawi pendidikan salafiyyah adalah pendidikan yang mengacu pada rosulullah shallallu’ alaihi wasallam dan sahabatnya atau sering kita kenal dengan sebutan ahlus sunnah wal jama’ah, beliau menambahkan, sedangkan moral adalah ajaran atau dalam bahasa arab disebut akhlakul karimah.

Mengenai masalah moral bangsa Indonesia, beliau berpandangan bahwa, moral serta watak bangsa Indonesia memang terkenal baik, ini terbukti dengan tidak menebar permusuhan, pertengkaran, pertikaian, dan sebagainya, walaupun sebelum mereka mengenal islam.

Penyebab moral bangsa merosot
 
Akhir-akhir ini generasi muda sering membuat olah yang tidak mencerminkan moral, seperti pergaulan bebas, narkotika, tawuran dan sebagainya, menanggapi hal tersebut beliau mengatakan, ‘’fenomena tersebut disebabkan karena kebodohan sumber daya manusia (SDM) itu sendiri, artinya orang itu kalau bodoh, terlebih orang yang tidak faham qadha’dan qadar, sehingga orang tersebut sering kali mudah marah, tidak senang dengan keberhasilan orang lain, karena awalnya adalah bodoh,’’ kata beliau saat ditanyai Tim Redaksi EL WIJHAH dikediamannya.

‘’Kebodohan itu sendiri berawal dari segala aspek, mulai dari kurangnya minat belajar seseorang, lingkungan yang kurang baik, contohnya ketika ada orang yang sebetulnya bermoral baik, tapi karena lingkungan yang kurang baik mengakibatkan orang tersebut menjadi berbelok (kurang baik), maka faktor kebaikan moral itu banyak. cotohnya yang setiap hari didapatkan oleh anak tersebut bagus, itu semua faktor utamanya adalah makanan yang halal,’’ ujar kyai nyentrik yang juga mengajar di madrasah aliyah qudsiyyah.

Sementara itu beliau menegaskan kalau pendidikan salafiyya sudah mengupayakan segala hal, untuk membangun moral bangsa. coba lihat pada saat nabi adam turun kebumi, pertama kali manusia datang adalah nabi, artinya sebaik-baik manusia adalah nabi. adapun timbul kejahatan itu, setelah orang itu lari dari ajaran nabi.

‘’Maka kalau ditanya apa yang sudah dilakukan pendidikan salafiyyah dalam membagun moral bangsa, itu sulit untuk mengukurnya, maka sebenarnya pendidikan salafi itu betul-betul mengupayakan kebaikan dalam segala hal, mulai dari cara berhubungan dengan sesama manusia, pemimpin dengan rakyat, guru dengan murid, orang tua dengan anak dan sebagainya,’’ tegas beliau yang sering disapa yi mad

Mencintai tanah air dalam pandangan salafiyyah


Lalu bagaimana konstribusi salafiyyah dalam membangun moral bangsa? Yi mad menjelaskan sebenarnya semua pendidikan salafiyyah itu mengajarkan banyak hal tentang kebaikan, salah satunya adalah untuk mencintai tanah air mulai dari pelajaran tauhid dan sebagainya, karena pada pendidikan salafi itu tertanam sifat cinta tanah air, seperti maqolah arab yang berbunyi

حب الوطن من الايمان

artinya : ‘’cinta tanah air adalah sebagian dari iman’’

Pengajar yang ahli dalam bidang ilmu balagoh tersebut menuturkan, menciptakan negara dengan dalil diatas sangatlah sulit, karena semua yang terkait harus faham tentang pendidikan salafi, tapi bukan berarti suatu hal yang mukhal (mustahil), ‘’hanya ketika kepentingan manusia mulai berbeda-beda, itu sulit untuk menyatukannya. seperti halnya indonesia kenapa tidak dibuat semasa rosulullah, karena ada kepentingan yang berbeda, ketika kemerdekaan sudah diraih, kemudian dinegara ni ada agama empat dan semua merasa memiliki,’’ tegasnya.

Atas berbagai faktor-faktor yang telah disebutkan diatas, K.H. Ahmad Asnawi mempunyai pandangan, bukannya para ulama kita tidak tahu pendidikan salafi, kemudian tidak dibuat negara islam, tetapi lebih mengutamakan kerukunan yang baru diraih, artinya lebih baik tentram dari pada masih ada gejolak terus, antara satu golongan dengan golongan lain, kalau memang mau dibuat negara islam.

Maka dari itu, ketentraman didunia yang hakiki itu ketika seseorang bisa telindungi. meliputi, jiwa, akal, badan, hak milik dan kehormatannya. jadi, ketika seseorang ingin tentram hidup dinegara ini, faktor lima harus betul-betul dijaga, dan semua itu tidak akan tercapai kalau tidak tahu ilmunya. inti dari smuanya adalah ilmu.

Wawancara Dengan K.H. Ahmad Asnawi Kudus


Dimuat Dalam Buletin EL WIJHAH Qudsiyyah Edisi XXVII September 2012 TU.

Unknown

Profil Unknown -

Social Activists I Writer I Speaker I Student I Educator I Gusdurian I Gooners.